Perhatian: Berita ini membahas topik bunuh diri yang bisa memicu perasaan emosional atau trauma bagi sebagian orang. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang merasa tertekan atau membutuhkan bantuan, kami mendorong untuk segera menghubungi layanan dukungan psikologis atau profesional kesehatan mental.
ARUS INDONESIA, Palopo – Seorang ibu rumah tangga (IRT), Derlin Ta’bi Sangka (27) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditemukan tewas gantung diri di rumahnya. Korban pertama kali ditemukan Intang (23) usai bersama membersihkan rumah.
Peristiwa tersebut terjadi di Perumahan Mutiara, Kelurahan Batu Walenrang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, sekitar pukul 17.00 wita. Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi, menjelaskan bahwa kejadian ini pertama kali dilaporkan saksi, Intang (23), yang sebelumnya membersihkan rumah bersama korban pada pagi hari sekitar pukul 10.00 WITA.
“Setelah menyelesaikan tugas bersama, korban meminta saksi untuk pergi ke rumah sakit. Ketika saksi kembali pada sore hari sekitar pukul 16.30 WITA, korban tidak merespons panggilannya, dan pintu kamar terkunci dari dalam,” ujar AKP Supriadi.
Merasa curiga, saksi membuka pintu kamar dan mendapati korban sudah tidak bernyawa dalam kondisi tergantung. Saksi langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Petugas piket Satreskrim Polres Palopo yang tiba di lokasi segera melakukan langkah-langkah penanganan seperti memasang garis polisi, mengamankan barang bukti, mengidentifikasi korban, serta melakukan interogasi awal terhadap saksi.
Barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian meliputi tali nilon biru, album foto pernikahan, cincin kawin, buku catatan harian, dan ponsel korban. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Sawerigading untuk pemeriksaan medis.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Luka lebam pada jidat dan bekas jeratan di leher mengindikasikan korban meninggal karena gantung diri lebih dari delapan jam sebelumnya.
Setelah berdiskusi dengan pihak kepolisian dan dokter, keluarga korban memutuskan untuk tidak melakukan autopsi.
“Keluarga korban telah menyampaikan penolakan autopsi secara tertulis, dan kami menghormati keputusan tersebut,” terang AKP Supriadi.
Sementara itu, Kapolres Palopo, AKBP Safi’i Nafsikin mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
“Jika ada anggota keluarga atau tetangga yang terlihat mengalami masalah pribadi atau emosional, segera beri dukungan atau laporkan ke pihak terkait agar bisa mendapatkan bantuan yang dibutuhkan,” ujar Safi’i.(*)
Komentar