ARUS INDONESIA, Palopo – Masjid Ar-Rahman Ar-Rahim yang terletak di Perumahan Green Songka 2, Kelurahan Purangi, Kecamatan Sendana, Kota Palopo, kini dalam kondisi yang memprihatinkan. Dibangun pada tahun 2020, masjid yang ditempati sekitar 40 Kepala Keluarga (KK) dan lebih dari 70 jamaah, kini terancam roboh akibat kerusakan struktural yang parah.
Sebagai tempat ibadah di kawasan yang jauh dari pusat kota, masjid ini tak hanya digunakan untuk ibadah wajib, namun juga untuk kegiatan mengaji dan TPA bagi anak-anak. Namun, kondisi bangunan yang sudah lapuk dimakan usia membuat keselamatan jamaah, termasuk anak-anak dan lansia, terancam. Kayu penopang bangunan sudah rapuh, dan beberapa bagian pondasi mulai longsor akibat erosi tebing sungai di sekitarnya.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid Ar-Rahman Ar-Rahim, Rhadyan mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya sudah berupaya mengajukan proposal ke berbagai lembaga seperti Kesra, Baznas, serta warga sekitar yang mampu memberikan bantuan. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan.
“Usaha sudah kami lakukan dengan permintaan dana dari rumah ke rumah tapi masih jauh dari yang kami harapkan untuk pembangunan, mungkin kami satu-satunya masjid yang masih semi permanen di Kota Palopo,” kata Rhadyan, Jumat (24/1/2025).
Menurut Rhadyan, kondisi ekonomi warga yang sebagian besar bekerja sebagai buruh dan pekerja swasta membuat mereka hanya mampu memberikan sumbangan terbatas. Untuk itu, masjid memerlukan dana sekitar Rp 400 juta untuk melakukan perbaikan total pada pondasi dan mengubah bangunan semi permanen menjadi permanen.
“Rincian biaya yang dibutuhkan antara lain, Rp 335 juta untuk membeli material bangunan seperti besi, semen, keramik, batu pasir, dan tiang beton. Selain itu, biaya jasa tukang sebesar Rp 50 juta dan Rp 15 juta untuk pembelian alat-alat ibadah seperti Al-Qur’an, sajadah, mukena, sound system, serta pendingin ruangan,” rincinya.
Rhadyan berharap, agar bantuan dari berbagai pihak dapat segera terkumpul agar Masjid Ar-Rahman Ar-Rahim dapat direnovasi dan mereka dapat kembali beribadah dengan aman dan khusyuk. Pihak panitia pembangunan masjid mengajak seluruh lapisan masyarakat, baik individu, organisasi, maupun lembaga, untuk bersama-sama membantu mewujudkan renovasi masjid ini demi kenyamanan dan keselamatan jamaah yang beribadah.
“Dengan profesi warga yang rata-rata adalah buruh, pekerja swasta dan orang tua tunggal, tentu cukup sulit bagi kami untuk membangun masjid yang layak. Sehingga warga Perumahan hanya bisa bertahan dengan masjid yang sudah lapuk dan terancam erosi,” pungkasnya.(*)
Komentar